Sifat dan Prinsip Teknologi



Dalam keberadaannya, semua yang dihasilkan oleh teknologi akan memiliki sifat dan prinsip-prinsip dasar yang menggambarkan bagaimana esensi teknologi itu sendiri. Berikut pembahasannya.

Sifat Teknologi
Menurut Don Ihde (1990), dalam karya: “Technology and the Lifeworld: From Garden to Earth”, bahwa teknologi bersifat netral dan tidak netral.

Tidak netral. Hasil teknologi menjadi tidak netral ketika teknologi sebagai mediator antara manusia dan dunianya, yang kemudian mengubah pengalaman hidup manusia mengenai dunia tersebut. Budaya dalam hal ini pun ikut berubah dengan penerapan teknologi. 

Jadi, teknologi menjadi tidak netral akibat kekuasaan manusia sebagai penggunanya. Manusia dapat menggunakan teknologi sebagai sarana kekuasaan untuk mencapai tujuan dan kepentingan tertentu. Pada titik ini, teknologi mempunyai kecenderungan tertentu (latent telic). Alat teknologi tidak netral karena cenderung mengarahkan manusia sehingga ia tidak bebas nilai. Singkatnya, teknologi pada kondisi tidak netral, memberi kesan bahwa teknologi menentukan jalan hidup manusia.

Netral. Pada sisi lain, hasil teknologi dipandang sebagai sesuatu yang netral, karena alat teknologi sesungguhnya hanya bersifat positif dan negatif apabila dipakai oleh manusia untuk tujuan tertentu. Artinya, manusialah yang menentukan arah teknologi ini (bisa negatif, juga bisa positif). 

Jadi, teknologi pada dirinya sendiri adalah sesuatu yang netral adanya. Sebab tergantung pada manusia yang menggunakannya. Di sini, teknologi bisa bersifat destroy (menghancurkan) dan bisa pula bersifat profitable (menguntungkan). 

Bisa digambarkan di sini bahwa teknologi ibarat sebuah pistol di tangan polisi dan pasien di tangan dokter. Pistol bisa membunuh orang yang tidak bersalah jika digunakan dengan sembarangan, dan pistol bisa pula membawa keuntungan untuk menembak mati penjahat jika digunakan Polisi secara tepat. 

Begitupun dengan pasien di tangan dokter. Pasien akan mendapat kesembuhan jika dokter mengobatinya secara jujur dengan memberikan pengobatan yang tepat, dan bisa pula penyakit pasien bertambah parah jika dokter tidak jujur dan asal-asalan mengobatinya.


Prinsip Teknologi
Menurut Busthan Abdy (2017:25), prinsip teknologi dapatlah dijelaskan dengan kedua kalimat berikut: “The more complete, it will destroy” dan “The more not complete, will bring profits”. 
Artinya bahwa semakin lengkap suatu teknologi, maka ia akan semakin menghancurkan penggunanya. Sedangkan semakin tidak lengkap suatu teknologi, maka ia akan membawa keuntungan tersendiri bagi penggunanya.

Hasil teknologi yang di buat secara lengkap untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu, akan menggeser peran manusia dalam berpikir dan bekerja, karena semuanya sudah dikerjakan oleh alat-alat teknologi tersebut. 

Tentu pada kondisi seperti itu, manusia tidak lagi bisa berpikir dan mengembangkan idenya sendiri, dan akhirnya akan mengubur dan memasung kreatifitas yang dimiliki oleh manusia itu sendiri. Inilah ancaman teknologi yang nyaris sempurna. 

Sebaliknya, semakin tidak lengkap suatu alat teknologi, maka manusia akan semakin berperan di situ. Dan tentu dengan semakin banyak peran manusia ini, maka akan memunculkan ide-ide kreatif baru yang belum ada sebelumnya. Kondisi inilah yang akan membawa keuntungan tersendiri bagi manusia.

Oleh: Abdy Busthan

Tulisan ini dikutip dari buku:
Media & Multimedia dalam Teknologi Pembelajaran: Konsep, Prinsip dan Aplikasi 
Penulis: Abdy Busthan, S.Pd., M.Pd
Share on Google Plus

Tentang Abdy Busthan

Abdy Busthan, S.Pd., M.Pd., M.Fil., adalah Dosen dan Teknolog Pembelajaran. Pembina dan Peneliti di Jurnal Ilmiah Flobamora Science. Dibesarkan di kota Nabire, Papua.Tempat tinggal di kota Kupang NTT. Lulus pendidikan S-1 dengan predikat lulusan terbaik dan tercepat (cumlaude), hanya dengan waktu 3 tahun, yaitu di FKIP IPTH Universitas Kristen Artha Wacana Kupang. Pendidikan S-2 pada Magister Teknologi Pendidikan, dengan mengambil konsentrasi ilmu Teknologi Pembelajaran dan Magister Filsafat.

1 komentar: