Secara umum, Busthan Abdy (2017:101) menyatakan bahwa multimedia pembelajaran dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu: 1) Multimedia content production; dan 2) Multimedia communication.

Bentuk Multimedia Content production. Pada bagian bentuk ini, multimedia adalah penggunaan beberapa media (misalnya media: teks, audio, grafik, animation, video, dan interactivity) yang berbeda untuk menyampaikan informasi dan pesan pembelajaran, serta menghasilkan produk multimedia pembelajaran (musik, video, film, game, entertaiment, dll). Atau dapat pula dikatakan sebagai penggunaan sejumlah teknologi yang berbeda, untuk bisa menggabungkan media (teks, audio, grafik, animation, video, dan interactivity) dengan cara yang baru untuk tujuan komunikasi dalan pembelajaran. Dalam kategori ini media yang digunakan adalah: media teks, media audio, media video, media animasi, media grafik atau image.

Bentuk Multimedia Communication. Pada bentuk ini, multimedia adalah menggunakan media (masa), seperti siaran TV, siaran radio, handphone, Internet, dll, untuk publikasi, menyiarkan, atau mengkomunikasikan pesan-pesan dan informasi dalam pembelajaran. Media yang digunakan dalam bentuk ini, adalah media: TV; radio; film; cetak; musik; game; entertaiment; tutorial; handpone; ICT (internet) 

Sementara komponen multimedia dalam pembelajaran, biasanya terdiri atas beberapa komponen-komponen yang dipadukan untuk kepentingan pembelajaran, demi mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Busthan Abdy (2017:102-104) beberapa diantaranya sebagai berikut:

Teks. Hampir semua kalangan mengenal apa itu teks. Apalagi bagi mereka yang dapat menggunakan komputer, sudah terbiasa dengan teks. Teks merupakan dasar dari pengelohan kata dan informasi yang berbasis multimedia. Dalam kenyataannya, multimedia menyajikan informasi kepada audiens dengan cepat, karena tidak diperlukan lagi membaca secara rinci dan teliti.

Grafik. Grafik adalah gambar atau garis (line drawing). Pembelajarran saat ini, juga sangat berorientasi pada visual (visual oriented) dan gambar merupakan sarana yang sangat baik untuk menyajikan informasi, sehingga grafik merupakan komponen penting dalam multimedia

Image. Secara umum, image berarti gambar atau raster (halfone drawing), seperti foto. Basis data siswa dengan atribut seperti nama, alamat dan lainnya, lebih efektif bila foto siiswa bersangkutan dapat ditampilkan. Demikian juga foto‑foto seperti jenis-jenis tanaman dalam pelajaran pertanian atau bidang biologi, atau foto-foto pahlawan dalam pelajaran sejarah, atau foto gedung dan museum, dll, sangat memerlukan penyimpanan yang besar. Hal inilah yang menyebabkan penyimpanan aplikasi multimedia cukup besar kapasitasnya, seperti misalnya dalam Hardis, CD‑Room, Flesdis, dll.

Animasi. Inti dari animasi adalah gambar. Yakni gambar yang bergerak. Atau animasi berarti gerakan image atau video, contohnya gerakan orang yang melakukan suatu kegiatan. Alasan utama penggunaan animasi pembelajaran adalah sulitnya menggambarkan informasi dengan satu gambar saja, atau sekumpulan gambar, juga tidak dapat menggunakan teks untuk menerangkan informasi dalam suatu bahasan materi tertentu. Arsip animasi ini juga memerlukan kapasitas penyimpanan yang lebih besar daripada satu gambar.

Suara. Adapun suara, akan dapat lebih memperjelas pengertian dan maksud yang ditampilkan dalam teks atau video. Contohnya, narasi merupakan kelengkapan dari penjelasan yang dilihat melalui video. Suara juga dapat memberikan kejelasan karakteristik dari suatu gambar, misalnya dengan musik dan suara efek (sound effect). Bayangkan saja jika takk ada suara dalaam pembelajaran?

Interaktive Link. Sebagian dari multimedia adalah interaktif, dimana pengguna dapat menekan mouse atau objek pada screen seperti button atau teks, dan menyebabkan program melakukan perintah tertentu. 

Interaktif link dengan informasi yang dihubungkannya, kerapkali dihubungkan secara keseluruhan, sebagai hypermedia. Secara spesifik, dalam hal ini termasuk hyper-teks (hotword), hyper-grafik, dan hyper-sound yang menjelaskan jenis informasi yang dihubungkan. 

Interaktif link diperlukan jika pengguna, menunjuk pada suatu objek atau button agar dapat mengakses program tertentu. Interaktif link diperlukan untuk menggabungkan beberapa elemen multimedia sehingga menjadi informasi yang bulat dan terpadu. 

Menurut Busthan Abdy (2017:ibid), cara pengaksesan informasi pada multimedia terdapat dua macam yaitu linier dan non‑linier. Informasi linier adalah informasi yang ditampilkan secara sekuensial, yaitu dari atas ke bawah atau halaman demi halaman. Sedangkan pada informasi non‑linier informasi dapat ditampilkan langsung sesuai dengan kehendak pengguna meski tidak berurutan.

Tulisan ini dikutip dari Buku:
"Media & Multimedia dalam Teknologi Pembelajaran: Konsep, Prinsip dan Aplikasi"
Penulis: Abdy Busthan, S.Pd., M.Pd.
Info Kontak: 081333343222 (Whatsapp)